Tak hanya itu, otak juga menjalankan fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, dan beragam bentuk pembelajaran.
Namun ironisnya banyak orang yang tidak menyadari begitu besarnya fungsi dan manfaat otak bagi kelangsungan hidupnya, bahkan banyak juga yang secara “sengaja” merusak otaknya sendiri.
Nah, berikut beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak otak manusia.
Namun ironisnya banyak orang yang tidak menyadari begitu besarnya fungsi dan manfaat otak bagi kelangsungan hidupnya, bahkan banyak juga yang secara “sengaja” merusak otaknya sendiri.
Nah, berikut beberapa kebiasaan buruk yang bisa merusak otak manusia.
Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang sama sekali tidak berguna bagi kesehatan dan keutuhan fungsi dan fisik otak. Merokok berkaitan dengan menghirup beragam zat kimia yang secara langsung akan mengganggu ketersediaan oksigen di otak.
Merokok merupakan kebiasaan yang sama sekali tidak berguna bagi kesehatan dan keutuhan fungsi dan fisik otak. Merokok berkaitan dengan menghirup beragam zat kimia yang secara langsung akan mengganggu ketersediaan oksigen di otak.
Kekurangan oksigen akan merusak jaringan otak, diawali dengan penyempitan dan penyumbatan aliran darah ke otak.
Gangguan akibat merokok terhadap fisik dan fungsi otak meliputi empat stadium. Mulai dari stadium pertama, saat penyempitan kurang dari 75%, biasanya tidak ada keluhan, seperti orang sehat pada umumnya.
Stadium kedua, dikenal dengan istilah defisit neurologi sementara (dengan gejala seperti: lumpuh, gangguan perasaan, penglihatan, akustik dan bicara); ganguan seperti ini menghilang dalam waktu 24 jam.
Stadium ketiga, terjadi di mana defisit neurologis akan menghilang dalam tiga hari atau frekuensinya bertambah. Stadium empat, terjadi infark otak (terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan kadang bisa terjadi pada pembuluh balik) yang lengkap dan menyebabkan defisit neurologis yang menetap (kondisi ini menyebabkan gangguan kesadaran sampai koma).
Merokok bagi sebagian orang memang terasa nikmat. Namun di balik semua itu kesehatan otak terancam, lebih jauh lagi kelangsungan hidup dalam bahaya. Merokok merupakan cara paling mudah untuk merusak otak.
Gangguan akibat merokok terhadap fisik dan fungsi otak meliputi empat stadium. Mulai dari stadium pertama, saat penyempitan kurang dari 75%, biasanya tidak ada keluhan, seperti orang sehat pada umumnya.
Stadium kedua, dikenal dengan istilah defisit neurologi sementara (dengan gejala seperti: lumpuh, gangguan perasaan, penglihatan, akustik dan bicara); ganguan seperti ini menghilang dalam waktu 24 jam.
Stadium ketiga, terjadi di mana defisit neurologis akan menghilang dalam tiga hari atau frekuensinya bertambah. Stadium empat, terjadi infark otak (terjadi karena penyumbatan aliran pembuluh nadi dan kadang bisa terjadi pada pembuluh balik) yang lengkap dan menyebabkan defisit neurologis yang menetap (kondisi ini menyebabkan gangguan kesadaran sampai koma).
Merokok bagi sebagian orang memang terasa nikmat. Namun di balik semua itu kesehatan otak terancam, lebih jauh lagi kelangsungan hidup dalam bahaya. Merokok merupakan cara paling mudah untuk merusak otak.
Menghirup udara kotor
Sangat erat kaitan antara otak dengan gas yang bernama oksigen (O2). Kebutuhan oksigen dari organ otak sangat tinggi, meskipun komposisi bobot otak dibanding bobot tubuh manusia hanya sekitar dua persen, namun konsumsi oksigen otak mencapai 20%. Bisa dikatakan, dari sekian banyak oksigen yang kita hirup melalui proses pernafasan, sekitar seperlimanya digunakan oleh otak.
Otak rentan mengalami kerusakan saat mengalami kekurangan oksigen. Maka itu perbanyaklah oksigen yang masuk ke tubuh agar kondisi otak tetap terjaga, karena kekurangan oksigen bisa mengakibatkan kecacatan hingga kematian.
Lantas apa jadinya jika polusi udara terjadi di sekitar kita. Selain okseigen yang sangat dibutuhkan, otak dan organ tubuh lainnya “dipaksa” menghirup berbagai gas, debu, bahkan partikel, yang di antaranya ada yang bersifat toksik.
Padahal kebutuhan akan oksigen sangat besar, dengan cadangan yang sedikit di otak. Dalam hal ini sel-sel otak mulai mengalami kerusakan, bahkan kematian, jika tidak ada pasokan oksigen hanya dalam 3-7 menit.
Menghirup udara kotor, baik di jalan raya, di sekitar pabrik, bahkan di sekitar gunung berapi yang sedang mengalami erupsi, merupakan cara mudah merusak otak. Oleh sebab itu, sering-seringlah menghirup udara bersih di tempat yang rimbun dengan pepohonan. Karena pepohonan pada siang hari melepaskan oksigen, sebagai sisa dari peoses fotosintesis pada dedaunan.
Sangat erat kaitan antara otak dengan gas yang bernama oksigen (O2). Kebutuhan oksigen dari organ otak sangat tinggi, meskipun komposisi bobot otak dibanding bobot tubuh manusia hanya sekitar dua persen, namun konsumsi oksigen otak mencapai 20%. Bisa dikatakan, dari sekian banyak oksigen yang kita hirup melalui proses pernafasan, sekitar seperlimanya digunakan oleh otak.
Otak rentan mengalami kerusakan saat mengalami kekurangan oksigen. Maka itu perbanyaklah oksigen yang masuk ke tubuh agar kondisi otak tetap terjaga, karena kekurangan oksigen bisa mengakibatkan kecacatan hingga kematian.
Lantas apa jadinya jika polusi udara terjadi di sekitar kita. Selain okseigen yang sangat dibutuhkan, otak dan organ tubuh lainnya “dipaksa” menghirup berbagai gas, debu, bahkan partikel, yang di antaranya ada yang bersifat toksik.
Padahal kebutuhan akan oksigen sangat besar, dengan cadangan yang sedikit di otak. Dalam hal ini sel-sel otak mulai mengalami kerusakan, bahkan kematian, jika tidak ada pasokan oksigen hanya dalam 3-7 menit.
Menghirup udara kotor, baik di jalan raya, di sekitar pabrik, bahkan di sekitar gunung berapi yang sedang mengalami erupsi, merupakan cara mudah merusak otak. Oleh sebab itu, sering-seringlah menghirup udara bersih di tempat yang rimbun dengan pepohonan. Karena pepohonan pada siang hari melepaskan oksigen, sebagai sisa dari peoses fotosintesis pada dedaunan.
Jarang sarapan dan terlalu kenyang
Tidak atau jarang sarapan, menyebabkan kadar gula darah rendah, lebih jauh lagi menyebabkan defisit gizi, dan pada organ otak menyebabkan kemunduran
Makan berlebihan atau terlalu kenyang, diduga bisa menyebabkan pengerasan pembuluh otak karena kelebihan zat-zat tertentu seperti lemak dan karbohidrat.
Tidak atau jarang sarapan, menyebabkan kadar gula darah rendah, lebih jauh lagi menyebabkan defisit gizi, dan pada organ otak menyebabkan kemunduran
Makan berlebihan atau terlalu kenyang, diduga bisa menyebabkan pengerasan pembuluh otak karena kelebihan zat-zat tertentu seperti lemak dan karbohidrat.
Banyak konsumsi gula
Konsumsi gula secara berlebihan, berdampak pada gangguan penyerapan protein, sehingga mengganggu perkembangan otak.
Konsumsi gula secara berlebihan, berdampak pada gangguan penyerapan protein, sehingga mengganggu perkembangan otak.
Sering begadang
Terlalu banyak begadang atau kurang tidur, dalam jangka panjang menyebabkan kematian sel otak. Tidur dengan kepala tertutup, baik dengan selimut, bantal atau kain, berdampak pada peningkatan kadar karbondioksida yang bisa merusak sel-sel otak.
Terlalu banyak begadang atau kurang tidur, dalam jangka panjang menyebabkan kematian sel otak. Tidur dengan kepala tertutup, baik dengan selimut, bantal atau kain, berdampak pada peningkatan kadar karbondioksida yang bisa merusak sel-sel otak.
Ternyata fungsi otak sangat penting, namun di sisi lainnya ternyata banyak hal yang bisa menyebabkan kerusakan otak. Hal-hal yang merusak otak tersebut begitu mudahnya dilakukan banyak orang, seolah tidak peduli dengan dirinya, kurang memperhatikan kelangsungan hidupnya. [berbagai sumber/mor]
0 comments:
Post a Comment