Seorang lelaki yang telah beristri bercerita,bahwa dia
memiliki ayah yang sudah tua,dan dia biasa menghidangkan makanan untuk nya dan
anak anak nya,dengan bejana mewah yang terbuat dari porselin dan alumunium,akan
tetapi ketika ia menghidangkan makanan untuk ayah nya,dia tidak menggunakan
bejana mewah itu melainkan bejana yang terbuat dari bahan kayu.
Pada suatu hari,salah seorang anak bertanya “Wahai ayah...kenapa ayah meletakan makanan untuk kakek pada bejana dari kayu itu?sementara ayah memberi makanan untuk kami pada bejana yang mewah?”
Pada suatu hari,salah seorang anak bertanya “Wahai ayah...kenapa ayah meletakan makanan untuk kakek pada bejana dari kayu itu?sementara ayah memberi makanan untuk kami pada bejana yang mewah?”
Sang ayah ternyata tidak faham dengan pertanyaan anak nya
ini,ia mengira hanyalah sebuah pertanyaan biasa dan akan berlalu begitu saja
dan ia menjawab nya dengan sangat mudah dan gampang sang ayah berkata “Wahai
anak ku..Sesungguh nya kakek sudah tua dan berusia lanjut,jika ayah memberinya
makanan dengan bejana mewah yang didatangkan dari china atau terbuat dari
kaca,nanti kakek akan membuat nya pecah,karena mata nya sudah lemah,begitu juga
dengan tangan nya.mungkin jika diberikan pada nya bejana dari kaca,ia akan
menyenggol nya dengan tangan nya dan ia sendiri tidak melihat nya,sehingga
bejana itupun terjatuh dilantai dan kemudian pecah,sementara kakek mu sendiri
tidak mengetahui nya..
Kemudian,secara tiba tiba sang ayah ini dikejutkan dengan
celotehan anak nya yang masih kecil dan membuat nya sadar.sang anak berkata
kepada ayah nya “Jadi ayah....aku akan menjaga bejana kayu ini,agar aku
dapat menghidangkan makanan untuk ayah apabila ayah sudah sama seperti kakek”
Celotehan anak nya yang masih kecil,membuat sang ayah
bagaikan dihantam dengan sambaran petir,ia kemudian sadar,bahwa bagaimana ia
berbuat,begitulah ia akan diperlakukan.sebagaimana ia memperlakukan ayahnya
seperti itulah nanti ia akan diperlakukan oleh anak anak nya.ia mengerti bahwa
apa yang ia lakukan terhadap ayahnya,begitu pulalah nanti ia akan
diperlakukan,kemudian ia bangkit dan memecahkan bejana kayu itu didepan anak
anak nya,setelah itu ia selalu menghidangkan makanan untuk ayah nya dengan
bejana yang mewah mewah sebagaimana diri nya,dengan harapan semoga kelak di
waktu tua nya ia akan diperlakukan demikian oleh anak anak nya..
Sumber
Diketik dari buku
“Ummi..Izinkan aku menangis” Halaman: 245-247
karya Abu 'Uyainah
As Sahaby,penerbit “Darul Ilmi Publishing”
______________________________
___________________________________________________
Catatan
Kaki
Dikutip dari buku
“Andai kau tahu wahai anak ku,karya fathurrahman Muhammad hasan jamil,dengan
perubahan judul
(At-Tibyan.Solo)